Tidak bisa dipungkiri bahwa era digital ini sudah menguasai setiap lini kehidupan seperti saat ini. Termasuk di sektor farmasi. Perlu diketahui bahwa perkembangan teknologi di bidang farmasi juga tidak kalah pesat. Banyak perubahan pada pelayanan kesehatan, dan pengelolaannya. Banyak milenial dan gen Z yang lebih tertarik dengan pelayanan kilat juga kemudahan akses melalui aplikasi lewat gawai pintar mereka.
Perubahan ini yang menjadi tantangan bagi apoteker atau tenaga farmasi untuk memberikan pelayanan obat-obatan untuk lebih berinovasi. Tenaga apoteker atau farmasi yang kompeten harus mendekati masyarakat modern menggunakan perangkat digital dan teknologi informasi terbaru. Harapannya supaya tenaga farmasi bisa mengoptimalkan pasar digital negeri ini.
Tidak salah jika organisasi seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dituntut untuk terus melakukan inovasi mengikuti pesatnya arus digitalisasi saat ini.
Sekilas Tentang PAFI
Ahli Farmasi Indonesia sebenarnya sudah berdiri sebelum Proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu pada 17 Agustus 1945 lalu. Ahli Farmasi Indonesia tidak pernah absen dalam perjuangan pembangunan Negeri. Mereka ikut membantu meningkatkan taraf kesejahteraan khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan farmasi.
Pada 13 Februari 1946, di Yogyakarta didirikanlah Organisasi yang diberi nama “Persatuan Ahli Farmasi Indonesia” sebagai wadah menghimpun semua tenaga yang bakti karyanya di bidang farmasi. Lalu organisasi ini dikenal dengan PAFI. Melalui PAFI, para ahli farmasi dapat saling bersinergi juga berkolaborasi memajukan dunia farmasi di Indonesia.
Salah satunya PAFI Belopa yang merupakan bagian dari PAFI Pusat. Tujuannya juga sama yaitu mengembangkan serta meningkatkan pembangunan Farmasi Indonesia.
Peran PAFI Belopa dalam Era Digital
Meningkatkan Kompetensi Tenaga Teknis
Peran utama PAFI Belopa di era digital salah satunya pada peningkatan kompetensi tenaga kefarmasian melalui pendidikan dan pelatihan. Info lebih lengkapnya, Anda bisa mengakses website pafibelopa.org untuk berita terupdate terkait farmasi di Indonesia.
Banyak program pelatihan yang fokus untuk pemahaman dan penggunaan teknologi digital. Misalnya manajemen apotek, pelatihan untuk penggunaan software untuk stok obat bahkan aplikasi pelayanan farmasi.
Standarisasi dan Regulasi
PAFI Belopa juga mempunyai peran dalam mengembangkan dan mengimplementasikan standar regulasi yang relevan dengan digitalisasi farmasi. Hal yang mencakup standarisasi ini seperti prosedur operasional (SOP), protokol keamanan data pasien, serta aturan terkait konsultasi farmasi daring. Standar yang jelas bisa meningkatkan kualitas dan keamanan layanan farmasi digital.
Peningkatan Inovasi
Selain itu PAFI Belopa juga menjadi fasilitator dalam meningkatkan inovasi dan kolaborasi tenaga teknis kefarmasian dan apoteker. Organisasi ini juga ikut membantu menjembatani melalui forum diskusi dan konferensi untuk kepentingan pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan teknologi digital bidang farmasi.
Advokasi dan Kebijakan Publik
PAFI cabang Belopa juga harus aktif dalam advokasi dan penyusunan kebijakan publik. Hal ini akan menjadi masukan kepada pemerintah mengenai regulasi yang adaptif terkait perkembangan teknologi. PAFI akan membantu mengedukasi masyarakat terkait manfaat dan layanan farmasi digital secara aman.
Tujuan PAFI
- Mewujudkan Masyarakat Adil serta Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
- Mewujudkan derajat Kesehatan yang lebih optimal bagi masyarakat Indonesia
- Mengembangkan juga meningkatkan pembangunan Farmasi di Indonesia
- Meningkatkan kesejahteraan anggota
Kesimpulan
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia atau PAFI cabang Belopa mempunyai peran yang sangat penting bagi era digitalisasi farmasi. PAFI Belopa sendiri hadir menjadi kunci dan tolok ukur dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional.