Kementerian Kesehatan akan berikan 1.000 dosis vaksin untuk tanggulangi Monkeypox pada 500 orang berisiko tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu. "Kita juga melakukan vaksinasi. Kita menambah dengan jumah sasaran kelompok rentan. Vaksinasi yang tersedia masih 1000 dosis untuk 500 orang," ungkap Maxi pada konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023).

Vaksin akan diberikan dua dosis pada satu orang. Sampai saat ini pemberian vaksin baru pada kelompok yang diprioritaskan. "Kita masih batasi," kata Maxi.

Tanggulangi Monkeypox, Kemenkes Akan Berikan 1.000 Dosis Vaksin untuk Orang Berisiko Tinggi Diprediksi Akan Ada 3.600 Kasus Monkeypox, Kemenkes Targetkan Impor Vaksin 6.500 Dosis Dinkes Pastikan Vaksin Monkeypox Hanya Diberikan ke Warga Berisiko Tinggi Terpapar

Pemerintah Akan Datangkan 4 Ribu Dosis Vaksin Monkeypox Desember Mendatang Indonesia Bakal Dapat Bantuan 2000 Dosis Vaksin Untuk Monkeypox dari ASEAN Kemenkes Umumkan Kasus Positif Monkeypox Bertambah Jadi 14 Orang

Pemkab Bangka Selatan Ajukan 1.000 Dosis Vaksin untuk Cegah Penyakit LSD Kemenkes Sebut Monkeypox Sudah ke Luar Jakarta, Termasuk Tangerang, Siapa yang Bakal Dapat Vaksin? Kriteria yang mendapatkan vaksin untuk Monkeypox adalah laki laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.

Saat ini sudah ada 157 orang yang divaksinasi dan program ini masih dilakukan secara terbatas di dKI Jakarta. Di sisi lain, pihaknya juga memperkuat surveilans untuk menemukan kasus aktif di fasilitas kesehatan. Kemenkes juga meminta bantuan pada komunitas terkait untuk menelusuri kasus.

"Tentu minta bantuan teman teman komunitas untuk melalkukan jangkauan kelompok tertentu untuk deteksi. Terutama mencari kontak eratnya," kata Maxi lagi. Selain itu Kemenkes juga menyediakan laboratorium kesehatan untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan. Pada pasien yang telah dinyatakan positif, Kemenkes memberikan terapi dan fasilitas isolasi di rumah sakit.

Beberapa pengobatan diberikan seperti memberikan antivirus atau antibiotik sesuai dengan kondisi pasien. Perawatan akan dilakukan sampai kondisi pasien stabil. "Setelah 1 2 minggu pelan pelan lesi hilang dan kalau kondisinya bagus bisa kita pulangkan," lanjut Maxi.

Lebih lanjut, Maxi mengungkapkan jika pihaknya terus menyebarkan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat. Serta, melakukan hubungan seksual yang aman, menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *